Tindakan yang dilakukan PHP tersebut bisa saja hanya menampilkan pesan kesalahan (error message), atau hingga mengirimkan email lengkap tentang error tersebut pada administrator website.
Agar mudah melakukan hal tersebut, PHP memiliki berbagai perintah khusus untuk menangani error ini yang bisa kamu pakai untuk menangkap dan memperbaiki error yang terjadi. Kamu bahkan bisa juga membuat fungsi mekanisme penanganan error sendiri bila diperlukan.
Saat script PHP kamu mengalami error, maka script tersebut secara otomatis akan menampilkan pesan-pesan yang mengindikasikan penyebab error dan bila perlu akan menghentkan eksekusi script tergantung tingkat keseriusan error yang terjadi.
Perhatikan, perilaku script seperti ini hanya bisa kita gunakan saat pengembangan software saja, dan sebaiknya tidak terjadi ketika script PHP sudah digunakan oleh user yang sesungguhnya. Bayangkan saja, suatu ketika terjadi error pada script PHP kamu dan ada seorang user yang mengakses. Saat itu sang user akan memperoleh pesan kesalahan yang njelimet dalam "bahasa mesin" yang jelas mereka tidak pahami. Hal tersebut sangat tidak profesional kan?
Setelah script tersebut digunakan oleh user, maka kamu harus mengganti pesan-pesan kesalahan terebut dengan pesan yang lebih manusiawi, misalnya "Telah terjadi kesalahan, silakan hubungi webmaster:.
Pada dasarnya ada 3 jenis error pada PHP:
- Pesan (notice)
- Peringatan (warning)
- Fatal errors
Kita akan bahas pada tulisan selanjutnya ya.
web asal
Prothelord.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar